Kata yang paling menakutkan dalam hidup
![]() |
Ekspresi takut, sumber Google |
Menulis! Kata paling horror dalam kamus saya, rasanya kata ini jauh
lebih menyeramkan ketimbang munculnya Batseba yang selalu mengagetkan di
Conjuring, atau tampang Valak, hantu fenomenal yang dibully di per-medsos-an
Indonesia. Yah walaupun tak lebih menakutkan dari menunggu kepastian kapan
dilamar (ups) tapi yang pasti setiap mendengar kata ini bulu kuduk saya
merinding, ngeri!
Siapalah saya, cuma penonton yang
kebetulan lewat, penikmat kehidupan yang bahkan kadang lupa apa saja yang sudah
saya nikmati, remah-remah pinggiran roti yang rasanya pait (ah apalagi ini). Jelas, saya bukan
siapa-siapa, baik di kehidupan orang penting, orang biasa bahkan di kehidupan
saya sendiri.Saya sukak sekali mendengar dan
melihat apapun, dengan tambahan berkomentar nyinyir sedikit, tapi kalau saya
disuruh menulis rasanya dunia mau runtuh, mendadak saya terkena amnesia akut,
bingung harus menulis apa, gak tahu harus pakai font apa bahkan lupa pakai jari
yang mana.
Saya bukan penulis, membaca saja jarang. Sudah saya bilang kan
sebelumnya, saya suka melihat dan mendengar dimana saya tak perlu punya gerakan
banyak (istilah lain : pasif) cukup duduk, dengar, lihat, tidur. Aktivitas yang
makan banyak tenaga macam baca tulis tak cocok sama sekali untuk saya. Otak
saya suka yang mudah-mudah, macam menonton inbox atau dengar lelucon garing.
Itu saja.
Menulis adalah pekerjaan berat, ini sangat istimewa menurut saya, hanya
orang-orang tertentu yang bisa. Okelah saya rinci lebih detail supaya kalian
paham dengan maksud otak dangkal saya ini. Menulis merupakan pekerjaan maha
mulia, bagaimana tidak, untuk menghasilkan sebuah tulisan kalian harus membaca,
melihat dan mendengar sekaligus, dan jangan lupa juga untuk berkata, Karena
sejujurnya tulisan itu wujud kata yang dioret-oret ke media kertas dalam bentuk
alfabet. Tentu sangat melelahkan melakukan semua aktivitas tersebut, belum lagi
mengecek apa tulisannya sudah pernah ditulis oleh orang lain, atau istilah
kerennya menghindari plagiarisme. Bahaya kan kalau kita sudah nulis
panjang-panjang, pamer di sana-sini, ndak tahunya sudah pernah ditulis orang
lain dengan materi sama, isi sama, otak sama. Huft, repot.
Yah, yang paling susah dari menulis tentu saja, memulai. Apapun kalau hanya
niat tanpa action rasanya susah. Banyak berpikir pun akan percuma jika hanya
berputar diotak saja, semuanya harus dimulai dari huruf pertama yang mengawali
kata pertama. Bener deh, kalau sudah dimulai rasanya menulis itu seperti membalikkan
jari di atas wajan. Panas bro.
Komentar
Posting Komentar