Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

hukum Maulid Nabi

1.       Pengertian dan Jenis Maulid Nabi Maulid Nabi atau Maulud adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, dimana di Negara Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Kata maulid atau milad di ambil dari bahasa bahasa Arab yang artinya hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad. 2.       Membaca Sayyidina ketika bershalawat atas nabi Menambah lafazh "sayyid" sebelum menyebut nama Nabi adalah hal yang diperbolehkan karena kenyataannya beliau memang Sayyid al 'Alamin ; penghulu dan pimpinan seluruh makhluk. Jika Allah ta'ala dalam al Qur'an menyebut Nabi Yahya dengan :   Padahal Nabi Muhammad lebih mulia daripada Nabi Yahya. Ini berarti mengatakan sayyid untuk Nabi Muhammad juga boleh, bukankah Rasulullah sendiri pe

ampuni aku ya Rabb

Ternyata hidup begitu melelahkan,tak pernah habis untuk dipikirkan,tak pernah usai dirasakan,saat semua persoalan berebut untuk menetap di otak kecilku,atau  rasaku yg tak pernah mampu menolak utk memenuhi permintaan semua orang,,padahal ragaku tak seperti ibu peri yg menuruti apa mau cinderella ataupun jin lampu yg patuh pda aladdin,,, hmm padahal bedaku dg mereka hanyalah 1,mereka mengabdi pada satu peminta..sedangkan aku,,egoku terlalu tinggi utk satu orang,,begitu bnyak orang yg ingin kubahagiakan.. mungkin aku lupa ,diriku hanyalah hamba,yg keinginannyapun ingin selalu dipenuhi.. mungkn ini ujung batasku.. mungkin hanya ini mampuku.. maaf jika ada yg tersakiti.. dan sudilah kiranya Kau mau memaafkanku Ya Rabb.. takkan pernah mampu diriku menjadi diri-Mu..

"SARINAH" : Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia

Gambar
A. Pendahuluan Siapa itu Sarinah? Begitu pentingkah ia hingga namanya diabadikan dalam sebuah buku karya Bung Karno ? Ya,Sarinah adalah pengasuh Bung Karno saat masih anak-anak.Dari dialah Sukarno menerima banyak rasa cinta dan rasa kasih. Dari Sarinah pula Sukarno mendapat banyak pelajaran mencintai “orang kecil” mencintai rakyat jelata. Sarinah sendiri “orang kecil”, tetapi budinya sangat besar.Ia menjadi bagian dari keluarga Sukarno. Ia tidak kawin. Ia tinggal, makan, dan bekerja di rumah keluarga Bung Karno. Sekalipun begitu, Sarinah tidak membayar, tidak pula mendapatkan upah.Ajarannya itu bergulir setiap pagi,ketika Sarinah memasak ,Sukarno selalu duduk di samping Sarinah. Pada saat-saat seperti itulah Sarinah berpidato, “Karno, pertama engkau harus mencintai ibumu. Kemudian, kamu harus mencintai rakyat jelata. Engkau harus mencintai manusia umumnya.”Pidato itu yang dicekokkan Sarinah setiap pagi. Pidato Sarinah itulah yang mengisi otak dan hati Bung Karno, sebelum ma