Postingan

Pembalasan Dendam yang Sempurna di Juventus Stadium

Gambar
Amazing!  Itulah ungkapan yang tepat untuk melukiskan betapa luar biasanya penampilan anak asuh Max Allegri ketika melumat Barcelona tiga gol tanpa balas di perempat final Liga  Champions  Eropa. Bermain di depan pendukungnya sendiri, Juventus tampil begitu “kesetanan”. Sungguh, ini merupakan pembalasan dendam yang sempurna atas kekalahan di final Liga  Champions  2015. Aroma angker Juventus Stadium sudah “tercium” kala para pemain Juventus dan Barcelona memasuki lapangan. Maklum, sudah 22 pertandingan di kompetisi Eropa, Juventus tak pernah kalah jika bertanding di kandangnya sendiri. Dengan rincian, menang 13 kali, dan sisanya seri. Peluit tanda dimulainya pertandingan sudah ditiup oleh wasit. Juventus langsung berinisiatif menekan pertahanan Barcelona. Waktu baru berjalan 3 menit, Juventus sudah mendapatkan peluang melalui sundulan Gonzalo Higuain, memanfaatkan sepakan bebas Miralem Pjanic. Sayang, sundulannya mengarah tepat ke pelukan Ter Stegen. Tekanan demi tekanan yan

Juventus sekarang berbeda dari Juventus di Final UCL 2015, Barca!

Gambar
taken from twitter @Juventusfcid Banyak dari fans Barcelona yang merasa beruntung mendapatkan lawan seperti Juventus di perempat final  UCL (Uefa Champions League)  musim 2016/2017. Mereka bersyukur tidak bertemu tim sekaliber Munchen atau Madrid. Bagi para  Barcelonista  (sebutan untuk para supporter Bacelona) level Juventus masih di bawah Munchen dan Madrid. Mereka beranggapan, lebih mudah mengalahkan Juventus, dibanding mengalahkan Munchen atau Madrid, karena mereka pernah mengalahkan Juve pada final  UCL  musim 2014/2015 di Stadion Olimpiade Berlin. Mereka lupa, kalau Juventus yang sekarang sudah berbeda jauh dari Juventus pada laga final  UCL  2015. Perbedaan pertama jelas adalah ada pada sisi mental. Setelah berhasil masuk final di 2015, mental bermain para pemain Juventus seakan terangkat. Apalagi di semifinal, Juventus berhasil menyingkirkan juara bertahan Real Madrid dengan  agregat   3-2. Mengalahkan Madrid di semifinal, dan sempat merepotkan Barcelona di final, mem

Kenapa saya (perempuan) suka Ronaldo?

Gambar
sumber : akun twitter FIFA Pagi-pagi sekali, tanpa perlu window shopping, mata saya sudah segar disuguhi wajah tampan Cristiano Ronaldo yang meraih penghargaan pemain pria terbaik FIFA 2016 (9/1/17). Sebulan sebelumnya, tepat ditanggal cantik (12/12/16) ia meraih Ballon d'Or 2016 . Wah, super nian lelaki satu ini. Tak heran jika banyak wanita yang tergila-gila padanya, bahkan ada presenter olahraga yang rela telanjang bulat saat membacakan berita tentang Ronaldo, gilak! Bicara soal Ronaldo, ingatan saya kembali ke masa setahun yang lalu, saat saya ditertawakan teman sekelas karena ngefans Ronaldo. Yap, saat itu di kelas terpampang beberapa gambar tokoh terkenal dari berbagai belahan dunia, mulai dari Malala Yousafzai, Angela Merkel, Muhammad Yunus, Ban Ki Moon, dan masih banyak lagi. Ketika ditanya satu-persatu, hanya saya yang memilih Ronaldo, dengan suara lantang pula, tak ayal teman-teman satu kelas tertawa kencang. Mereka menganggap saya hanya pilih yang ganteng saja,

Akhir tahun 2016, ketika diskon materi digusur diskon nurani

Gambar
sumber google Akhir tahun selalu identik dengan liburan, natal, perayaan ganti tahun, dan   tak ketinggalan   diskon. Bicara soal diskon, tak cuma kaum hawa yang   klepek-klepek , kaum Adam juga suka sekali khususnya mahasiswa atau para perantau yang hidupnya irit tapi mau gayanya selangit, diskonan bisa jadi penyelamat kantong kala mengikuti tren semakin mahal.  Diskon sendiri memiliki banyak Varian. Mulai dari potongan harga sekian persen, beli dua gratis satu, cuci gudang, refurbish , sampai berhadiah promo liburan segala. Caranya pun beragam mulai dari yang tradisional, pasang papan diskon dengan warna mencolok di depan produknya, tambahan kaka-kaka spg cantik yang berdiri disebelah produknya, sampai yang paling modern ya lewat online. Inipun punya istilahnya sendiri,   flash sale ,   give away , free ongkos kirim dan masih banyak lagi. Tentu beragam diskonan ini menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat, apalagi diakhir tahun biasanya ada bonus-bonus tertentu yang bi

Mere Matkadevi

Gambar
Don’t judge a book by its cover , pepatah ini sering keluar dalam buku-buku yang saya baca, atau dalam kisah-kisah heroik dengan tokoh pahlawan yang tidak begitu tampan, sering tak terduga malah. Benar sih, tapi terkadang sangat sulit untuk tidak langsung menilai segala sesuatu dari luarnya, karena hal inilah yang pertama kali terjangkau oleh mata kita. Sama halnya dengan buku, saya termasuk orang yang mudah terpancing untuk membaca buku setelah melihat covernya. Nah, buku setebal 232 halaman ini memenuhi criteria   digestable   hanya dengan melihat sampulnya (menurut saya). Sayangnya tulisan   123 karakter lainnya   dibawah judul luput dari perhatian saya karena mengira hanya hiasan tapi ternyata punya arti besar. Setelah membukanya, alih-alih melihat daftar isi, saya justru dihadapkan pada deretan nama tokoh yang disusun alfabetis, 124 nama tokoh, hmm agaknya ada kesalahan disini tak mungkin buku sekecil ini menampung kisah sebanyak itu. Ada sedikit kecewa karena hasil

Kata yang paling menakutkan dalam hidup

Gambar
Ekspresi takut, sumber Google Menulis! Kata paling horror dalam kamus saya, rasanya kata ini jauh lebih menyeramkan ketimbang munculnya Batseba yang selalu mengagetkan di Conjuring , atau tampang Valak, hantu fenomenal yang dibully di per-medsos-an Indonesia. Yah walaupun tak lebih menakutkan dari menunggu kepastian kapan dilamar (ups) tapi yang pasti setiap mendengar kata ini bulu kuduk saya merinding, ngeri! Siapalah saya,  cuma penonton yang kebetulan lewat, penikmat kehidupan yang bahkan kadang lupa apa saja yang sudah saya nikmati, remah-remah pinggiran roti yang rasanya pait   (ah apalagi ini). Jelas, saya bukan siapa-siapa, baik di kehidupan orang penting, orang biasa bahkan di kehidupan saya sendiri.Saya sukak sekali mendengar dan melihat apapun, dengan tambahan berkomentar nyinyir sedikit, tapi kalau saya disuruh menulis rasanya dunia mau runtuh, mendadak saya terkena amnesia akut, bingung harus menulis apa, gak tahu harus pakai font apa bahkan lupa pakai jari yang

Di atas argo parahyangan Bandung-Jakarta

Gambar
Aku adalah penikmat transportasi darat, itupun hanya terbatas pada transportasi di jalan raya, mulai dari sepeda motor, angkot, metromini, kopaja, bis, baik yang terintegrasi (transjakarta) maupun tidak, sampai transportasi online yang sedang marak saat ini. Semuanya sudah kucoba, yah segala yang berawal dari coba-coba akhirnya akan menjadi terbiasa bukan? Setelah sekian lama baru  kusadari,ternyata semua ada runtutannya. Jelas sekali, seakan baru kulalui. Hmm sambil menghabiskan waktu diatas kereta ekonomi di tengah malam, bolehlah aku bercerita sedikit sejarahku dengan transportasi umum.  Saat masuk Sekolah Dasar,  letak rumah yg tidak begitu jauh dari bangunan sekolah menjadi alasan untuk berjalan kaki setiap hari, mungkin sekitar 500 meter saja jaraknya, atau mungkin lebih sedikit, yang pasti aku selalu datang sekitar 5 menit sebelum bel masuk berbunyi, beresiko memang, tapi tahu apa aku di umur segitu, paling hanya berkutat antara jajan yu minah dan petak umpet di belakang