Kenapa saya (perempuan) suka Ronaldo?

sumber : akun twitter FIFA


Pagi-pagi sekali, tanpa perlu window shopping, mata saya sudah segar disuguhi wajah tampan Cristiano Ronaldo yang meraih penghargaan pemain pria terbaik FIFA 2016 (9/1/17). Sebulan sebelumnya, tepat ditanggal cantik (12/12/16) ia meraih Ballon d'Or 2016. Wah, super nian lelaki satu ini. Tak heran jika banyak wanita yang tergila-gila padanya, bahkan ada presenter olahraga yang rela telanjang bulat saat membacakan berita tentang Ronaldo, gilak!

Bicara soal Ronaldo, ingatan saya kembali ke masa setahun yang lalu, saat saya ditertawakan teman sekelas karena ngefans Ronaldo. Yap, saat itu di kelas terpampang beberapa gambar tokoh terkenal dari berbagai belahan dunia, mulai dari Malala Yousafzai, Angela Merkel, Muhammad Yunus, Ban Ki Moon, dan masih banyak lagi. Ketika ditanya satu-persatu, hanya saya yang memilih Ronaldo, dengan suara lantang pula, tak ayal teman-teman satu kelas tertawa kencang. Mereka menganggap saya hanya pilih yang ganteng saja, khas perempuan, klise. Saya pun tersenyum kecil, tak apalah ditertawakan, toh saya juga bingung menyusun kata-kata singkat dalam bahasa inggris, too many reasons for that. 

Sedari dulu, banyak lelaki yang mengunderestimate wanita dalam hal persepakbolaan. Meskipun sekarang sudah ada piala dunia wanita, dan tak sedikit wanita yang juga menyukai olahraga jenis ini. Anggapan bahwa wanita tidak cocok dengan sepakbola tampaknya masih cukup tinggi di kalangan lelaki, selain masalah fisik, mereka juga mempermasalahkan feminitas perempuan, dimana yang maniak bola dianggap terlalu maskulin, yang ngefans club tertentu dianggap hanya melihat tampang para pemainnya saja. Pun kalau ada yang sok-sokan memakai jersey club, ya paling untuk menarik perhatian lawan jenis, atau malah karena dibelikan pacarnya, biar couple goals. khas 

Tak bisa dipungkiri, setiap kompetisi sepakbola berlangsung kebanyakan wanita justru menikmati wajah para pemainnya, mereka ini lebih hafal nama-nama pesepakbola yang tampan, kaya raya, punya pacar artis de el el ketimbang kepintarannya menggocek si kulit bundar atau sportivitas para pemainnya. Saya sendiri tidak terlalu paham dengan hal itu, dalam benak saya justru berkecamuk pertanyaan bagaimana bisa satu bola diperebutkan 2 lusin orang, diperhatikan wasit, ditonton banyak orang bahkan ada juga yang menjaga garis lintasan.. Ckck kenapa tidak diberikan saja masing-masing satu bola untuk satu pemain. Adil kan?

Oke balik ke Ronaldo, selain jago memainkan bola, wajah tampannya memang jadi nilai plus tersendiri, apalagi jika bicara soal pendapatan, gaji para pemain bola internasional tidak main-main. Mereka bisa mendulang bermilyar-milyar uang dalam satu bulan. Belum lagi dari sponsor baik untuk club atau sponsor pribadi (kalau dia terkenal), beuh mau apa tinggal tunjuk lah. Tapi sejujurnya bukan hal ini yang membuat saya kepincut sama Ronaldo, justru kebaikan hatinya yang mempesona saya. Banyak fakta-fakta yang menunjukkan kemuliaan hatinya.

Lahir dengan nama asli Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro di keluarga miskin membuatnya tak lupa berbagi di saat kaya raya, ia rajin mendermakan sebagian hartanya ke beberapa organisasi amal. Martunis, Erik Ortis Cruz, Nuhazet adalah sekian nama anak yang pernah dibantunya baik untuk pengobatan maupun biaya sekolah. Martunis bahkan diangkat anak dan diajak berlatih di akademi sporting lisbon, Portugal. Tak hanya itu, ia juga melelang sepatu emasnya ( yang diraih di th 2011) untuk disumbangkan ke Palestina, demi membangun sekolah-sekolah yang hancur di sepanjang jalur Gaza.

Baiknya lagi, secara rutin, dua kali dalam setahun ia mendonorkan darah. Ia enggan bertato karena takut menghambat kebiasaannya untuk berdonor darah. Ia juga tidak mengkonsumsi alkohol, karena hal inilah yang membuat ayahnya meninggal dunia. Yang paling keren  fakta bahwa ia sangat sayang kepada keluarga terutama ibunya, kabarnya alasan ia memutuskan hubungannya dengan supermodel seksi, Irina Shayk karena tak kunjung mendapat restu dari ibunya.

Sebagai manusia biasa tentu saja, Ronaldo memiliki banyak kekurangan. Ia dianggap sombong, arogan dan kekanak-kanakan ketika di lapangan, belum lagi banyaknya perempuan yang hadir di kehidupannya, Yah begitulah, namanya hidup pasti ada negatif dan positifnya bukan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah ADAB BERTETANGGA

DIMENSI ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM

“Sejarah Perkembangan Psikologi dan Aliran-alirannya