Sinopsis Fatimah Chen Chen


Sampul Depan

Bagian belakang

Buku ini ditulis oleh Motinggo Busye, bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga kaya raya di Cina yang akhirnya masuk islam. Walaupun berjudul Fatimah Chen Chen, menurut saya buku ini lebih banyak mengulas Belinda, sang kakak yang menikah dengan Dira Alwin, dan memang hidupnya lebih menyedihkan menurut saya ( yang sangat tidak setuju dengan poligami).Tak lupa juga buku ini menyertakan cerita ayahnya Mr. Liu yang turut masuk islam dan berganti nama menjadi Ali Asghar. Disini muallaf digambarkan sangat teguh berpendirian dan menerapkan apa yang tertulis dalam al Qur’an. Sedangkan muslim Indonesia sendiri digambarkan melalui karakter beberapa tokoh, seperti Dira Alwin yang memiliki pengetahuan agama cukup baik tapi pelaksanaannya sendiri tidak terlalu baik, seperti saat dirinya dilema menghadapi kenyataan bahwa Belinda tak kunjung hamil dan tawaran untuk menikah lagi, lalu akhirnya berpoligami (ini jeleknya). Adapula Soel digambarkan berpengetahuan agama sangat baik tapi sangat sombong, merasa paling benar, dengki dan suka menghasut. Sedangkan Ibrahim tanaputi digambarkan sebagai pemuda islam yang berpengetahuan luas dan berbudi luhur.

Ceritanya berawal dari Chen-chen, gadis belia yang cantik dan pernah tinggal di Indonesia selama 6 
bulan dan di Pattani. Dia jatuh cinta pada Dira Alwin, lelaki Indonesia yang baru ditemuinya di pesawat saat pulang ke Taipeh. Namun, Dira justru jatuh hati pada kakaknya, Belinda yang menjemput chen chen di bandara. Karena sakit hati Chen chen mabuk-mabukan dan ikut pesta. Setelah kembali ke rumah dan ingat kepada keluarga muslim yg sangat baik di Pattani, Chen chen berubah 180 derajat, dia menjadi sangat ramah dan mulai belajar mengenai islam pada teman ayahnya. Disinilah ia berganti nama menjadi Fatimah Dan jatuh cinta pada ustaz Ibrahim Tanaputi, namun cinta ini lebih murni Karena didasari cinta kepada Allah SWT. Setelah kedua putrinya menikah, harus rela ditinggal keduanya ke Indonesia, Fatimah ke Saparua dan Belinda ke Jakarta. Hidup Fatimah terasa sangat bahagia, apalagi ia menjalani segalanya dengan penuh keikhlasan, ia membantu suaminya untuk membina pesantren di Saparua, dan memiliki seorang anak laki-laki. bernama Husain.

Sedangkan Belinda, ia sangat tertekan ditambah dengan kehadiran mantan pacar Dira yaitu Soel yang selalu memprovokasi dirinya dan mengolok-olok pengetahuannya akan agama. Puncaknya ketika Belinda mengikhlaskan suaminya menikah lagi dengan Soel karena ia tidak bisa memberikan keturunan kepada suaminya. Ketika Belinda pulang ke Taiwan untuk menenangkan diri selama sebulan, ternyata ia justru hamil. Dira yang bermesraan setiap hari dengan istri barunya  menjadi sangat bahagia saat mendengar kabar tersebut, lain halnya dengan Soel ia sangat cemburu, iri dan melarang suaminya untuk menyusul istri pertamanya. Dira bersikeras tetap pergi, dan saat menjemput istrinyalah saat dimana kedua mertuanya masuk islam.

Beberapa bulan kemudian, berita yang menyedihkan datang dari Fatimah, suaminya ternyata mengidap penyakit yang tak bisa disembuhkan hingga akhirnya meninggal dunia. Belinda menawarkan kepada Fatimah untuk menikah lagi dengan suaminya, dan Soel yang juga bermimpi Dira menikah lagi dengan Fatimah sangat marah hingga ia pun keguguran. Dira sempat bimbang lagi kala itu, apalagi ternyata Soel divonis menderita kanker rahim. Fatimah dengan bijak menolak tawaran tersebut, ia malah membalas surat Belinda dengan undangan pernikahannya dengan Muhammad Ali penerus perjuangan suaminya di Saparua.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah ADAB BERTETANGGA

DIMENSI ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM

“Sejarah Perkembangan Psikologi dan Aliran-alirannya